Kenali Lebih Jauh Tentang Diet Hipertensi Beserta Cara Sederhana Melaksanakannya

Diet Hipertensi – Mengatur asupan garam memang salah satu hal penting sebagai pencegahan sekaligus untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi. Meskipun begitu, untuk menjaga tekanan darah tetap sehat dan normal hal tersebut bukanlah satu-satunya cara yang dapat kita lakukan.

Sebelumnya perlu kita pahami, bahwa tekanan darah tinggi adalah satu diantara banyak penyakit yang bisa muncul secara diam-diam ke dalam tubuh kita. Dan tanpa mengukur tekanan darah, kita akan sulit untuk mengetahuinya.

Langkah awal yang perlu disiapkan adalah mengetahui tingkatan-tingkatan hipertensi. Setelah mengetahuinya kita akan dapat menentukan kira-kira apa saja yang mesti dijalani dan hendaknya bagaimana pola makan ideal yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi hipertensi.

Tingkatan Hipertensi

kumparan.com

Mungkin masih banyak yang belum mengetahui tentang arti dari hasil pengukuran tekanan darah. Angka pertama dari hasil pengukuran tekanan darah disebut tekanan darah sistolik. Kemudian angka yang keluar berikutnya disebut diastolik.

Tekanan darah sistolik mengindikasikan berapa ukuran tekanan dalam arteri saat jantung kamu sedang berdenyut. Sedangkan tekanan darah diatolik adalah ukuran tekanan diantara detak jantung saat jantung kamu istirahat.

WAJIB BACA: Makanan Pembakar Lemak Terbukti Ampuh Dalam 7 Hari

Tekanan darah yang normal ialah tidak lebih dari 120/80. Jadi, pada saat hasil pengukuran diatas angka normal, maka bisa kita kelompokkan sebagai berikut:

  • Prahipertensi. Tekanan darah dengan hasil 120-139 untuk tekanan sistolik dan 80-89 untuk angka diastolik.
  • Hipertensi tingkat 1. Tekanan darah dengan hasil 140-159 untuk tekanan sitolik dan 90-99 untuk angka diastolik.
  • Hipertensi tingkat 2. Jika tekanan sistolik di atas 160 dan angka diastolik di atas 100.

Diet Hipertensi yang Ideal

tropicanaslim.com

Sebenarnya tidak ada jenis makanan yang bisa menurunkan hipertensi secara langsung. Pola makan yang sehat secara keseluruhan sangat mempengaruhi terciptanya tekanan darah yang normal.

Ada diet hipertensi yang sangat disarankan untuk dicoba bagi para penderitanya, yaitu Dietary Approaches to stop Hypertension atau yang lebih dikenal dengan Dash. Di dalam DASH sendiri memiliki 4 pilar utama yang harus dilakukan.

  • Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi, lemak trans dan kolesterol.
  • Kurangi asupan makanan berbahan dasar daging merah, makanan dan minuman manis serta garam.
  • Perbanyak mengkonsumsi buah segar, sayur dan susu rendah lemak.
  • Perbanyak mengkonsumsi biji-bijian utuh, kacang-kacangan, ikan dan unggas.

Selain dari 4 pilar di atas sangat tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi kopi. Walaupun hingga kini masih banyak ahli medis yang memperdebatkan pengaruh kafein terhadap penderita tekanan darah tinggi. Namun, kita juga harus hati-hati jika ada kemungkinan bahwa kafein dapat meningkatkan tekanan darah.

Jika kamu termasuk coffee addict, cobalah untuk mengecek tekanan darah 30 menit setelah meminumnya. Apabila tekanan darah kamu naik sampai 10 poin, maka ada kemungkinan kamu sensitif terhadap kafein. Dan mulailah mempertimbangkan untuk tidak meminum kopi atau minuman yang mengandung kafein lannya.

Beda halnya dengan minuman beralkohol, mengkonsumsinya dalam jumlah sedikit sampai sedang bisa untuk menurunkan tekanan darah. Meskipun begitu, lebih banyak resiko yang terkandung daripada manfaatnya.

Tekanan darah tinggi akan bersifat secara permenan jika penderitanya mengkonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Tidak hanya itu, keefektivan dari obat antihipertensi akan berkurang karena sifat dasar minuman beralkohol mempunyai potensi bertentangan zat yang terkadung dalam obat.

Konsumsi minuman beralkohol secara berlebih juga dapat menyebabkan kelebihan berat badan. Secara alamiah, kelebihan berat badan sendiri adalah salah satu faktor yang menyebabkan hipertesni. Akan lebih bijak jika kamu menguranginya atau bahkan meninggalkannya sama sekali.

Makanan yang Direkomendasi Selama Program Diet Hipertensi

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, salah satu terapi terbaik untuk mengobati hipertensi atau darah tinggi ialah dengan mengatur pola makan.

Hal ini disebabkan penyebab hipertensi itu sendiri yang mana berasal dari berat badan yang berlebih atau disebut juga obesitas.

Walaupun bukan sebagai faktor utama yang mutlak namun makanan tetap saja memiliki pengaruh yang signifikan.

Pengaturan pola makan yang disebut sebagai diet hipertensi ini tentu memiliki aturan-aturan tertentu di dalamnya seperti makanan apa saja yang boleh dikonsumsi dan mana yang harus dihindari.

Namun, sebelum beranjak ke bagian tersebut secara umum harus diketahui bahwa hipertensi terjadi akibat kurangnya kadar kalium di dalam tubuh seseorang.

Sebabnya karena kadar garam atau natrium yang terlalu tinggi terkandung di dalam tubuh sehingga mengakibatkan terjadinya penyerapan air berlebih disebut juga retensi.

Kadar natrium yang tinggi itu lalu membuat ginjal mengeluarkan kalium dan membuat tubuh penderitanya menjadi lemas.

Oleh sebab itu, penderita hipertensi harus mendapatkan asupan kalium untuk menurunkan tekanan darahnya. Cara ini termasuk yang termudah untuk menurunkan darah tinggi.

Lalu, yang jadi pertanyaannya adalah darimana kalium bisa didapatkan untuk menjalan diet hipertensi ini?

Berikut akan disebutkan beberapa makanan yang mengandung kalium yang pas dan cocok untuk diet hipertensi.

Kurma

Kandungan kalium sebesar 167 miligram.

Alpukat

Kandungan kalium sebesar 975 miligram.

Pisang

Kandungan kalium sebesar 442 miligram.

Melon

Kandungan kalium sebesar 358 miligram.

Pepaya

Kandungan kalium sebesar 264 miligram per 2,5 centimeter.

Saus Tomat

Kandungan kalium sebesar 800 miligram, tapi pastikan terlebih dahulu kalau saos tomat tersebut tidak mengadung gula dan garam.

Yogurt

Kandungan kalium sebesar 531 miligram per 226 gram

Kerang Laut

Kandungan potassium yang terkandung di dalam kerang dapat menjaga tekanan darah agar tetap normal.

Salmon

Kandungan kalium sebesar 449 miligram per 85 gram.

Kacang-kacangan

Secangkir kacang kapri mengandung 707 miligram, secangkir kacang kedelai mengadung 970 miligram, dan secangkir kacang putih 1.189 miligram kalium.

Kentang

Kentang berukuran sedang mengadung kalium sebesar 542 miligram.

Nah, bagi mereka yang sedang menjalankan diet hipertensi sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan-makanan sehat pilihan di atas yang banyak mengadung kalium di dalamnya.

Setelahnya, pastikan juga secepat mungkin untuk meminimalisir penggunaan garam dalam masakan sehari-hari.

BACA JUGA: Pengertian Metabolisme Lipid Beserta Fungsi dan Proses yang Terjadi

Makanan yang Dihindari Selama Program Diet Hipertensi

Selain makanan pilihan tersebut di atas, ada juga makanan yang harusnya dihindari bagi yang sedang menjalani program diet hipertensi.

Berikut adalah 7 jenis makanan yang wajib dihindari selama terapi pengobatan hipertensi:

Gula

Memiliki kalori yang tinggi dan menjadi salah satu zat penyebab obesitas. Gula beresiko akan menyumbat pembuluh jantung jika tak segera dikurangi aspupannya.

Susu

Tak cocok dikonsumsi oleh penderita hipertensi sebab kandungan lemak yang tinggi di dalamnya berikut dengan lemak jenuhnya.

Mie instan

Kandungan garam dalam makanan instan yang satu ini sangatlah tinggi 1.580 gram dan lemak sebanyak 14 gram. Hindari segera mengonsumsi makanan tak sehat ini!

Acar

Walaupun rendah kalori, akan tetapi acar ternyata mengandung sekali garam di dalamnya yakni sebesar 570 miligram per satu mentimun.

Kentang goreng

Makanan enak memang rawan dengan penyakit. Satu porsi kentang goreng sedang mengandung sebesar 270 miligram dan lemak sebanyak 19 gram.
Jauhi junk food ini segera jika ingin sehat bebas hipertensi!

Alkohol

Dalam ajaran Islam, minuman beralkohol yang memabukkan dilarang baik dikonsumsi dalam jumlah banyak ataupun sedikit.

Larangan ini tentu berdasarkan kajian ilmiah yang mana minuman ini ternyata dapat memicu peningkatan tekanan darah serta dapat merusak dinding pada pembuluh darah.

Mungkin ada sebagian orang yang akan bertanya bagaimana dengan daging kambing? Bukankan banyak yang mengatakan bahwa daging kambing merupakan pantangan bagi penderita hipertensi?

Pada dasarnya, daging kambing tak memiliki pengaruh secara langsung pada peningkatan tekanan darah seseorang.

Namun, secara umum peningkatan tekanan darah disebabkan oleh adanya timbunan lemak pada dinding pembuluh darah.

Jika penimbunanan lemak tersebut terjadi secara terus-menerus maka akan terjadi penyempitan pembuluh darah. Inilah yang kemudian menjadikan tekanan darah menjadi tinggi.

WAJIB BACA: 9 Gejala Obesitas yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Terlambat

Oleh sebab itu, semua jenis daging sebenarnya memiliki peluang yang sama sebagai pemicu terjadinya hipertensi. Apa sebabnya? Sebab kadar lemak yang terdapat dalam daging yang jika menumpuk, lama kelamaan akan menjadi plak dan mempersempit pembuluh darah.

Itulah pengetahuan dasar mengenai diet hipertensi yang bisa dijadikan sebagai langkah awal untuk mengenal lebih jauh tentang penyakit tekanan darah tinggi. Semoga bermanfaat.

Leave a Comment